19 December 2003 6:46:14 PM
KBRI berpartisipasi pada “International Cultural Evening”
Seni-budaya dan masakan Indonesia merupakan salah satu dari 15 penampilan internasional pada "International Cultural Evening" yang diselenggarakan komunitas Delhi Public School (DPS) di New Delhi tgl. 16 Desember 2003. Sebanyak 9 orang siswa DPS International Saket yang memilih Indonesia sebagai negara yang ditampilkan membawakan tari Pendet dari Bali dan tari serial Ramayana dari Jawa Tengah di hadapan ratusan pengunjung yang terdiri dari para dewan pengurus DPS, guru, orangtua dan kalangan diplomat dari negara-negara yang diwakili. Sementara itu, makanan Indonesia berupa perkedel kentang, risoles, nasi goreng dan gado-gado yang mereka siapkan sendiri habis laku terjual di stand Indonesia yang diadakan berkaitan dengan acara tersebut. Para guru dan murid DPS International Saket mempelajari pembuatan makanan Indonesia tersebut dari para Ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI New Delhi.
Hadir pada kesempatan itu antara lain Mr. Salman Khursid, President DPS yang juga merupakan pimpinan Partai Congress, Mr. Narendra Kumar, Chairman DPS, Ms. Shobana Bhartia, Vice Chairperson/Editrorial Director The Hindustan Times serta para Duta Besar dan diplomat negara peserta yaitu Afrika Selatan, RRC, Jerman, Swiss, Mesir, Australia, Jepang, Singapura, Inggeris, Malaysia, Amerika Serikat, Perancis dan Rusia.
Kelompok DPS Saket, sebagai tuan rumah, membawa seni budaya Indonesia tampil pertama untuk seksi internasional tari mampu memukau pengunjung yang memenuhi gedung kebudayaan sekolah yang beru diresmikan tersebut. Tari Pendet yang diajarkan dalam waktu relatif singkat telah dapat ditarikan dengan cukup baik. Lenggak lenggok para gadis kecil ini mengundang tepuk tangan meriah pengunjung. Sedangkan tari Ramayana yang versi aslinya berasal dari India mendapat sambutan sangat meriah pengunjung. Para murid kelihatan mampu menjiwai tariannya sehingga alur cerita yang melatarbelakangi tari dapat diikuti. Para murid DPS Saket menjadi akrab dengan Indonesia dan para pengajarnya, sedang para hadirin menjadi terkesan dengan seni budaya Indonesia. Mereka minta agar kolaborasi ini dilanjutkan dan dikembangkan.
Pelatihan tari Pendet dan Ramayana Indonesia kepada para penari DPS Saket dilakukan oleh Tim KBRI yang dikoordinasi oleh Bp. Sisjugo T. Siswoyo dengan bantuan anggota Dharma Wanita seperti Ibu-ibu Ati Kuncoro, Yuni Eko dan Mia D. Sembiring. Perlengkapan tari seperti kostum, ornamen dan pernik-pernik dibuat mereka sendiri dengan mengikuti contoh bahan dari KBRI yang juga menyediakan bahan-bahan promosi lainnya. Para ibu ikut sibuk merias dan mendandani para penari sehingga menjadi lemah gemulai dan menggambarkan citra Indonesia. Suatu pengenalan cita rasa dan budaya yang tidak akan mereka lupakan.
Rangkaian sekolah DPS yang sekarang berjumlah sekitar 100 buah yang tersebar di India maupun di manca negara merupakan salah satu kelompok sekolah yang paling terkenal dan elit di India. DPS juga memiliki sebuah cabang di Tangerang, Indonesia. Menurut Mr. Narendra Kumar, Chairman DPS kepada KBRI pihaknya berencana membuka 2 buah cabang lagi di Indonesia dalam waktu dekat. Lokasi yang sedang dijajagi adalah Surabaya dan Bali. (tn)
|