Home About Indonesia | About India | About Embassy | Other Link  
Content
Current News
Political
Economic/Trade
Cultural
Tourism
Education
Defence
Visa and Consular
Communication
Other
About Indonesia
About India
About Embassy
Other Links

 

 ::Current News::
25 September 2003 - 09:12
Donnilo Anwar, SH Jabat Duta Besar RI untuk India
Perdagangan dengan India akan Lebih Ditingkatkan Lagi

Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Indonesia untuk India yang baru Donnilo Anwar, SH mengatakan akan berusaha lebih meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan pemerintah India serta untuk meningkatkan citra Indonesia di luar negeri khususnya di India.

“Nilai perdangangan kita dengan India memang masih surplus, namun akan lebih ditingkatkan lagi khususnya untuk membantu memulihkan perekonomian di dalam negeri,” ujarnya seusai menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada pemerintah India yang diterima langsung oleh Presiden India APJ Abdul Kalam, Rabu (24/9) di Istana Kepresidenan India Rasthravati Bhavan.

Pada kesempatan itu Dubes RI untuk India Donnilo Anwar, SH didampingi Kabid Pensosbud Dalton Sembiring, Kabid Politik Suhadi M. Salam dan Atase Pertahanan Kolonel Sonny Prasetyo.

Dengan bertugasnya Donnilo Anwar, SH sebagai Duta Besar RI di India berarti mengisi kekosongan jabatan Duta Besar RI di India yang telah berlangsung sekitar tujuh bulan.

Duta Besar RI untuk India sebelumnya Zakaria Soemintaatmadja. Setelah Zakaria habis masa tugasnya, tugas-tugas kepemimpinan untuk sementara dilaksanakan Kuasa Usaha Sementara yang juga Kabid Politik Suhadi M. Salam.

Sebelum bertugas di India Donnilo Anwar, SH merupakan Direktur Perjanjian Polkam dan Kewilayahan Deplu selama tiga tahun.

Pada kesempatan itu lebih lanjut Donnilo Anwar, SH mengatakan, tugas di India ini merupakan tantangan karena secara historis dan kulutral India dan Indonesia mempunyai hubungan yang cukup erat. “Saya akan berusaha menjaga baik hubungan ini di samping misi saya ikut serta menjaga integritas NKRI,” ujarnya.

Mengenai hubungan dagang sendiri kata Donnilo Anwar SH, ada 12 perjanjian atau (MoU) antara pemerintah India dengan pemerintah India mengenai perdagangan namun perjanjian tersebut tidak dilaksanakan atau hanya di atas kertas saja. “Saya akan berusaha menindaklanjuti atau merealisasikan perjanjian-perjanjian tersebut,” ujarnya.

Sementara itu mengenai 17 nelayan Indonesia yang umumnya berasal dari Aceh yang secara geografis dekat dengan wilayah India di Samudera Hindia saat ini sedang ditahan di Port Blair wilayah Andaman dan Nikobar, Donnilo Anwar berjanji akan segera mendesak pemerintah India untuk segera membebaskan mereka.

“Bukan hanya itu, KBRI New Delhi akan segera menindaklanjuti masalah perbatasan laut dengan India khususnya yang termasuk dalam Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Mereka sudah setuju tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membicarakannya,” ungkapnya.

Setelah itu diadakan acara syukuran yang diikuti seluruh staf KBRI New Delhi dan undangan seperti Protocol Officer Kemlu India, Khakkar di Wisma Duta.

Sementara itu Kabid Pensosbud Dalton Sembiring mengenai perdagangan antara India dengan Indonesia mengatakan mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Pertumbuhan ekonomi India yang mencapai 5 persen per tahun dan semakin banyaknya cadangan devisa India maka daya beli negara ini semakin besar. Ini kesempatan bagi Indonesia karena India sangat membutuhkan minyak kelapa sawit, gambir, pinang, gas, batubara dan lainnya yang merupakan beberapa komoditi ekspor Indonesia yang diminati importir India.

Bagi pengusaha Sumut sendiri, kata Sembiring ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan mengingat tersedianya komoditi-komoditi tersebut serta lokasi Sumut yang sangat strategis dan lebih dekat dengan India dibanding daerah lainnya. (Harian Analisa)